Al-Ishlah Sudah Menjadi Ibu Kandungku (Part 1)

Ilustrasi dari pexels

Oleh: Wahyudi Muthallib, S. Pd.*

Perjalanan Menuntut Ilmu
Part 1

Waktu itu, di akhir tahun 2006, setelah saya lulus SD. Di ruang tamu, dari kejauhan saya melihat Bapak berjalan mendekati saya. Masih sangat melekat dalam ingatan saya, beliau membuka obrolan dengan kalimat, “Nak, dua hari lagi temanmu akan berangkat sekolah ke pesantren di Jawa, apakah kamu mau ikut bersamanya?” Tanya Bapak kepada saya.

Saya sempat bingung, karena Jawa dan pesantren tidak pernah saya tahu. Maklum saja, waktu itu rumah saya masih berdinding bambu, beratapkan daun kelapa. Jangankan listrik, apalagi televisi, itu semua jauh dari kehidupan saya.

Kembali ke pertanyaan bapak, dengan penuh percaya diri saya jawab “Iya Pak.”

Akhirnya, keesokan hari saya diajak silaturahim ke Kakek, Nenek, Om, Bibi dan sanak saudara yang lain.

Hari keberangkatan ke Jawa pun tiba. Setelah sholat Ashar kami sekeluarga berangkat menuju pelabuhan Marapokot, nama salah satu Pelabuhan di Kabupaten saya. Pelabuhan yang baru diresmikan dan kapal yang saya tumpangi adalah kapal yang baru pertama kali bersandar di pelabuhan kami.

Dipinggir pelabuhan, bapak, ibu dan keluarga menitipkan pesan-pesan kepada saya. Karena memang kami tidak akan bertemu dan juga tidak saling menelpon untuk waktu yang cukup lama. Hal itu, karena keterbatasan ekonomi dan tidak punya handphone.

Waktu menunjukkan pukul 20.00, seluruh penumpang diminta untuk naik ke atas kapal. Saya bersama sahabat, yang karena wasilah beliaulah saya bisa berangkat ke Jawa. Kamipun ikut naik ke atas kapal. Beberapa keluarga juga ikut mengantar sampai ke tempat kami tidur.

Terdengar dari sound di pojok ruangan, seluruh pengantar diminta untuk turun. Karena kapal akan segera berangkat, keluarga pun satu per satu mulai turun dari kapal. Seluruh penumpang beramai-ramai, keluar dari kamar/kabin dan berdiri di dek luar kapal, sambil melambaikan tangan dan air matapun menetes, perlahan kapal mulai menjauh dari pelabuhan, tidak nampak wajah bapak, ibu dan keluarga yang mengantar.

Setibanya di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya…

Bersambung.

*Guru di KMI Al-Ishlah

Share the Post:

More Information

Advertising